Instalasi Pengolahan Air Limbah
PT Bayu Surya Bakti Konstruksi sedang berupaya untuk mengembangkan instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan sistem perpipaan yang lebih baik. Ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan akses sanitasi bagi rakyat Indonesia, tetapi juga untuk mengelola secara efektif air limbah yang berasal dari berbagai sumber, seperti industri, bisnis, perkotaan, pemukiman, dan asrama. Hal ini bertujuan agar kualitas air limbah yang dihasilkan sesuai dengan standar mutu sebelum dibuang ke lingkungan ataupun dapat digunakan kembali.
Teknologi yang dikenal sebagai Membrane Bio Reactor (MBR) dapat diandalkan dan memiliki aplikasi dalam pengolahan limbah. Teknologi ini menggabungkan proses biologis dan penyaringan membran. Keterbatasan pendekatan konvensional, seperti persyaratan untuk area yang luas untuk klarifikasi sekunder, pemisahan padatan, serta pembentukan lumpur aktif yang masif, telah diatasi secara efektif oleh teknologi MBR.
Prinsip Kerja Membrane Bio Reactor (MBR)
Membran-bioreaktor merupakan proses modifikasi dari metode Conventional Activated Sludge (CAS) . Prinsip intinya adalah mengganti tangki pengendapan sekunder dengan membran MBR untuk mengurangi ruang lantai dan volume sludge. Kombinasi dengan mikroorganisme perlu digunakan dalam proses ini.
Keuntungan Sistem MBR vs CAS
Peningkatan Kualitas Efluen, Luas lahan lebih kecil (compact footprint), Pengurangan Produksi Sludge, Pengurangan tingkat TSS & BOD, Peningkatan penghilangan patogen, potensi penggunaan kembali air
Aplikasi Dari Sistem MBR :
- Cocok digunakan pada instalasi pengolahan air limbah perkotaan, contoh: Jakarta Sewage System
- Cocok digunakan pada instalasi pengolahan air limbah pabrik dan kawasan industri
- Cocok digunakan pada instalasi pengolahan air limbah permukiman, kawasan perhotelan
- Cocok digunakan pada instalasi pengolahan air limbah yang memiliki luas lahan yang kecil
- Cocok digunakan pada instalasi pengolahan air limbah ( water reuse) untuk non portable use seperti irigasi, cooling tower dan proses industrial.
Conventional Activated Sludge (CAS) Process Flow
Membrane Bio Reactor (MBR) Process Flow
Pengolahan Air limbah dengan teknologi moving bed biofilm reactor (MBBR) digunakan untuk mengolah biologis limbah, limbah industri, dan air yang terkontaminasi lainnya. Untuk menghilangkan bahan organik, nutrisi, dan polutan lainnya dari air, ini menggunakan prinsip-prinsip pertumbuhan tersuspensi dan proses pertumbuhan yang melekat. Sistem MBBR berbeda dengan penggunaan pembawa plastik atau media dalam reaktor yang bergerak di dalam tangki pengolahan (attached growth reactor), yang memberikan permukaan yang memungkinkan mikroorganisme berkembang biak.
Prinsip Kerja Moving Bed Biofilm Reactor (MBBR)
Prinsip utamanya adalah menggunakan membran sebagai pembawa untuk meningkatkan efisiensi pengolahan dan meningkatkan kandungan mikroorganisme unit dalam reaktor.
Keuntungan dari Sistem Moving Bed Biofilm Reactor (MBBR)
- Kebutuhan Ruang yang lebih sedikit
- Pembentukan Sludge lebih sedikit
- Durasi Lifetime Media MBBR panjang
- Konsumsi daya lebih sedikit
- Perawatan yang lebih sedikit
- Menanggapi fluktuasi beban tanpa campur tangan operator
- Dapat mengurangi BOD, COD, TSS, dan influent yang dapat larut dan minyak antara 60 sampai 80 persen.
Aplikasi dari Sistem Moving Bed Biofilm Reactor (MBBR)
- Air limbah domestik di bangunan perumahan dan komersial
- Kondominium & proyek perumahan
- Rumah Sakit, Hotel & resort, Pusat Perbelanjaan
- Pabrik-pabrik kecil sampai menengah dan skala manufaktur
Instalasi Pengolahan Air Limbah dengan Metode Extended Aeration System adalah salah satu sistem modifikasi dari metode “Activated Sludge” yang bertujuan untuk membantu proses pengolahan biologis polutan organik yang dapat terurai secara hayati secara aerobik. Sistem ini mencakup aerasi dan pencampuran, sedimentasi, daur ulang lumpur, dan penghilangan bahan padat.Aerasi mekanis dapat memasukkan oksigen atau disebarkan untuk mendukung fungsi biologis aerobik. Proses aerasi atau pencampuran mekanis diperlukan untuk memastikan bahwa organisme mikroba tetap bersentuhan dengan bahan organik terlarut. Selain itu, mengatur tingkat pH sangat penting untuk meningkatkan efisiensi proses biologis, dan nutrisi vital harus tersedia untuk mendorong pertumbuhan biologis dan degradasi bahan organik yang berlanjut.
Prinsip Kerja Extended Aeration System (EA)
Secara teoritis, metode aerasi canggih menggunakan udara untuk mengurai zat organik, membersihkan air limbah dengan mengubah senyawa yang mudah menguap, baik dalam bentuk padat maupun cair, menjadi gas inert, air, dan lumpur. Aerasi yang konsisten dari padatan pekat ini mendorong perkembangan mikroorganisme, yang membentuk koloni. Koloni-koloni ini melekat pada zat-zat yang mudah menguap, menguraikannya menjadi air, karbon dioksida, dan abu. Hasilnya adalah air limbah yang jernih dan bebas bau.
Keuntungan dari Sistem Extended Aeration (EA)
- Tugas mekanis yang mudah dirawat
- Karena waktu retensi nutrisi yang akan diambil oleh mikroba yang lebih lama, proses aerasi yang diperpanjang seringkali menangani muatan organik dan fluktuasi aliran dengan lebih baik.
- Sistem tanpa bau ini memiliki jejak area yang relatif kecil dan dapat diatur untuk menyesuaikan dengan lingkungan sekitarnya. Mereka dapat dipasang di sebagian besar tempat.
- Karena umur lumpur yang panjang, sistem aerasi yang diperpanjang menghasilkan lumpur yang relatif rendah dan dapat memberikan nitrifikasi tanpa memerlukan penjernih primer.
Aplikasi dari Sistem Extended Aeration (EA)
- Sistem ini dapat diaplikasikan mulai dari sistem pengolahan air limbah cair di Rumah Sakit, permukiman, kompleks perumahan, sekolah, taman hiburan, fasilitas perawatan lansia, pabrik, dan berbagai kegiatan komersial lainnya di sekitar lingkungan yang tidak dilengkapi dengan sistem saluran pembuangan air limbah perkotaan.